Body Movement Theraphy: Paradigma Baru Menghadapi Bullying

by Unknown 10:49 1 comments body movement body movement theraphy bullying kasus bullying di sekolah solusi bullying

(Model: Permata Andhika Rahardja)

Body Movement atau juga bisa dikatakan olah gerak, merupakan salah satu terapi dalam dunia psikologi dimana tubuh diajak untuk mengekspresikan emosi yang di miliki oleh diri dan menuangkannya melalui sebuah gerak. Dengan Body Movement ini pula postur tubuh yang menjadi masalah kebanyakan orang dapat di perbaiki, contoh sederhananya, kita dapat menilai seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah dan tinggi dari cara berjalannya dengan postur tubuhnya. Why?

Postur tubuh ternyata menentukan konsep diri kita, tubuh memiliki 5 pancaindra di mana semua indra tersebut dapat melihat dan merasakan. Tubuh kita menyimpan memorinya masing masing, di mana memori itu dapat menjadi luka untuk seseorang jika ia tidak bisa mengelolanya. Kurangnya rasa percaya diri menjadi salah satunya, ketika seseorang memiliki sikap kurang percaya diri ia akan cenderung menganggap dirinya lebih rendah dibanding orang, sehingga ketika ia sedang di-bully ia tidak menyadari jika ia adalah korban bullying. Cukup sederhananya, ketika seseorang mengejek kita dengan kata-kata yang kurang pantas dan diri kita membiarkannya tubuh kita akan menyimpannya sebagai memori yang mungkin akan terpanggil sewaktu-waktu dan berdampak pada suatu tindakan yang ekstrim.

Ya, korban bullying memang tidak menyadari kalau ia adalah korban bullying karena ketidak-pekaan itulah kasus bullying ini merajalela bak sebuah tren  yang wajar untuk diikuti oleh semua orang. Sekolah adalah tempat paling rawan terjadinya bullying dan dampak yang akan muncul pun cukuplah besar. Bukan hanya kekerasan secara verbal yang bisa berdampak membentuk konsep diri yang negatif, namun juga kekerasan fisik yang berujung dengan kematian.

Harus dimulai dari mana agar bullying ini bisa dihindari?  Ketika semua pihak merasa jadi korban, maka orang akan cenderung membela dirinya seolah merekalah yang benar. Contoh kasus bullying akhir-akhir ini seperti yang terjadi di SMAN 3 Jakarta, di mana siswa yang melakukan bullying berupa pemukulan siswa sekolah lain mendapatkan hukuman skorsing oleh kepala sekolahnya. Namun kemudian sang kepala SMA tersebut  dilaporkan ke kantor  polisi oleh orangtua siswa yang diberi skorsing tersebut. Mencari siapa yang salah atau yang benar di mata hukum memanglah bukan solusi yang ampuh untuk masalah ini. Bukan mencari siapa yang salah tapi meluruskan apa yang benar, hal tersebutlah yang seharusnya menjadi pertimbangan banyak pihak dalam menengahi masalah sepele yang bisa menjadi kriminalitas yang kritis ini.

Melihat banyaknya korban bullying dan masih pasif dalam mengemukakan suaranya, dengan banyaknya pihak yang tidak serius dalam menangani hal ini,  sudah saatnya tubuh yang menjadi pelopornya. Dengan Body Movement Theraphy tubuh akan mengenali emosinya, mengekspresikan emosinya, menceritakannya tanpa harus bicara. Tidak memerlukan media atau orang lain untuk bisa melakukan terapi, hanya dengan tubuh sendiri pun kita bisa memperbaiki konsep diri yang negatif yang bisa menjadi akar dari perbuatan bullying. Dengan menghargai tubuh sendiri dan mengenalinya maka kita pun akan mengenali emosi yang dirasakan oleh tubuh kita. Itulah alasan mengapa Body Movement ini bisa menjadi terapi dalam menangani bullying. Semua berasal dari dalam tubuh sendiri dan akan keluar dari dalam tubuh kita sendiri. Rasa percaya diri dibentuk karena konsep diri yang negatif dan akan keluar dengan bentuk perilaku yang juga negatif. Bullying hanya satu dari kejahatan kecil yang membentuk karakter pribadi yang negatif,  jika terus dibiarkan maka semakin banyak korban yang akan berjatuhan dan kita hanya akan menjadi penonton dari kekejaman dunia ini. Saatnya bergerak, bukan lagi hanya berpikir dan diam! (Krani)